Umumnya, bayi belum memiliki sistem imun tubuh yang stabil guna menghalau berbagai penyakit. Tak jarang, mereka pun rentan mengalami gangguan kesehatan. Saat itu, ada baiknya untuk segera berobat.

Bukannya berobat ke fasilitas kesehatan, seorang bayi viral ini pun justru dibawa ke paranormal. Alhasil, bayi itu dikerok hingga sang ibu tak tega melihat sang buah hati. Seperti apa sebenarnya pengalaman pahit yang dialami sang bayi dan ibu tersebut? Berikut ulasannya.

Sakit Melihat Bayi Dikerok

Melalui akun TikTok @lubnaazkialovata , seorang ibu membagikan pengalaman pahitnya yang harus dialami beberapa waktu lalu. Layaknya sosok ibu pada umumnya, ia tak tega melihat sang buah hati yang masih bayi tengah jatuh sakit.

“Sakit hati banget lihat anak sakit,” ungkapnya. Rasa sedih itu pun masih seolah kian terasa saat sang buah hati mendapatkan penanganan tak terduga. Bayi itu dikerok hingga punggungnya nampak memerah.

“Lebih sakit lagi pas lihat dia kesakitan dikerok,” tambahnya.

Menahan Air Mata

Tak bisa banyak bertindak, ibu itu hanya bisa pasrah dan menahan air mata saat sang buah hati dikerok. Ia lagi-lagi tak kuasa melihat kesakitan yang dirasakan sang buah hati. Sesekali, ibu itu nampak mengusap punggung yang terdapat bekas kerokan.

“Dan gua cuma bisa menahan air mata,” terangnya.

Berobat ke Paranormal

Hal itu bermula dari rasa enggan untuk membawa sang buah hati ke fasilitas kesehatan. Ibu itu tak ingin jika sang buah hati akan dianggap sebagai salah satu pasien yang terinfeksi Covid-19. Alhasil, ia lebih memilih untuk berobat ke paranormal hingga sang buah hati justru mendapatkan penanganan yang buruk.

“Mau dibawa ke rumah sakit takut dibilang corona, akhirnya dibawa ke paraji malah dikerok sampai kayak begitu,” ceritanya.

“Masih bisa bilang ngga usah sebenarnya, tapi…” pungkasnya. sumber : merdeka.com

Masuk Angin, Bolehkah Balita Kerokan?

Mama pasti sudah tidak asing dengan kerokan bukan? Bahkan mungkin, Mama adalah salah satu orang yang suka melakukannya.

Pengobatan tradisional dengan menggunakan koin dan minyak kayu putih ini memang selalu diandalkan ketika sakit, terutama masuk angin. Rasa hangat yang dihasilkan akan membuat tubuh lebih nyaman dan dipercaya membuat kita lebih cepat sembuh.

Meski umum dilakukan pada orang dewasa, apakah kerokan juga boleh dilakukan pada anak-anak, terutama balita? Apakah ia akan menimbulkan efek yang sama atau justru berbahaya?

Nah, sebelum Mama mengerok anak, pahami faktanya terlebih dahulu yuk, Ma. Simak informasi yang telah Popmama.com rangkum berikut:

1. Apa itu masuk angin?

Dalam dunia medis, masuk angin dikenal sebagai common cold. Penyakit ini ditandai dengan demam, rasa nyeri di seluruh tubuh (meriang), sakit kepala, dan perut kembung.

Meski namanya masuk angin, penyakit ini bukan disebabkan oleh angin yang masuk ke tubuh ya, Ma. Ia disebabkan oleh virus.

Namun tidak perlu khawatir, masuk angin dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, tergantung daya tahan tubuh anak.

2. Mengapa kerokan membuat tubuh terasa lebih nyaman

Bukan karena sugesti, kerokan memang bisa membuat tubuh terasa lebih nyaman saat masuk angin. Gerakan mengerok dengan koin akan melancarkan aliran darah sehingga tubuh sehingga tubuh lebih rileks.

Kerokan juga meningkatkan produksi hormon endorfin. Hormon ini menimbulkan perasaan bahagia, meringankan rasa sakit, dan memberikan efek menenangkan.

Tapi perlu diingat, kerokan hanya mampu meringankan gejala, bukan mengobati.

3. Apakah balita boleh kerokan

Kerokan memang memberikan efek positif, namun Mama harus lebih berhati-hati saat melakukannya pada anak balita. Mengerok balita dengan koin tidak dianjurkan karena berisiko melukai kulit anak. Bagaimanapun, kulit anak lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit orang dewasa.

Sebagai pengganti koin, Mama bisa menggunakan bawang merah yang sudah dipotong kecil-kecil.

Namun, jangan menggosok bawang merah terlalu lama ya, Ma. Bawang merah memiliki efek panas. Jika Mama menggosoknya terlalu lama, dikhawatirkan rasa panas yang timbul justru mengiritasi kulit anak.

4. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makanan dan minuman

Seperti yang telah disebutkan, kerokan hanya untuk meringankan gejala dan bukan mengobati. Nah, agar anak Mama benar-benar pulih dari masuk angin, tingkatkan daya tahan tubuhnya untuk melawan virus yang menyerang. Mama dapat melakukannya dengan menyajikan makanan dan minuman yang bergizi.

Salah satu makanan yang baik untuk masuk angin adalah sup ayam. Selain membuat tubuh lebih hangat, sayuran dan lauk yang terdapat di dalamnya kaya akan protein dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Mama juga bisa memberikan air jahe. Kandungan di dalam jahe mampu melawan virus yang menyerang sehingga anak lebih cepat sembuh. Bahkan, jahe sudah menjadi obat tradisional masuk angin sejak lama lho!

Berikan juga makanan peningkat daya tahan tubuh yang lain ya, Ma!

5. Perbanyak istirahat

Mama pasti sering disarankan untuk tidur saat sakit bukan?

Tidur memang berkaitan erat dengan kesembuhan. Bahkan, hal ini sudah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan University of Pennsylvania terhadap lalat buah lho, Ma.

Mereka sengaja menginfeksi lalat buah dengan bakteri. Lalat buah dengan waktu tidur yang cukup pun memiliki kelangsungan hidup yang lebih panjang daripada yang tidak.

Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup saat ia masuk angin ya, Ma!

Kesimpulannya, anak balita boleh dikerok selama menggunakan bawang merah dan tidak dalam waktu lama. Meski demikian, Mama tidak boleh mengandalkan kerokan untuk menyembuhkan masuk angin anak. Berikan makanan bergizi dan pastikan anak tidur cukup agar ia cepat sembuh. (sumber: popmama)