Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKHLAS Anaknya Te-was Tertembak PistoI PengawaInya, Ulama Buya Arrazy Maafkan & Minta Kasus Ditutup

IKHLAS Anaknya Tewas Tertembak Pistol Pengawalnya, Ulama Buya Arrazy Maafkan & Minta Kasus Ditutup


TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ulama Buya Arrazy baru saja kehilangan anak keduanya Hushaim Shah Wali Arrazy.


Hushaim Shah Wali Arrazy, anak kedua Buya Arrazy diketahui meninggal dunia setelah tertembak pistol milik pengawal ayahnya.


Bocah berusia tiga tahun tersebut meninggal saat bermain pistol tersebut bersama kakaknya di rumah.


Saat kejadian, pengawal tadi sedang shalat.


Sebelum shalat, ia meletakkan senjata api tersebut di sebuah tempat.


Entah bagaimana mulanya, korban dan sang kakak yang masih berusia 5 tahun bermain-main menggunakan senjata api itu di dalam rumah.


Sang kakak mengarahkan senpi ke adiknya.


Jenazah Anak Buya Arrazy dimakamkan - Profil Buya Arrazy
Jenazah Anak Buya Arrazy dimakamkan - Profil Buya Arrazy (Kolase Tribunnewsmaker)

Tak diduga, peluru melesat keluar mengenai dagu sang adik hingga menyebabkan korban meninggal.


Sementara itu, pihak keluarga Buya Arrazy memilih untuk mengikhlaskan kepergian sang anak.


Bahkan Buya Arrazy memutuskan untuk memaafkan dan menutup kasus tersebut.


Kasatreskrim Polres Tuban, AKP M Ganantha mengatakan, pihaknya sempat menemui orang tua korban untuk menyelidiki insiden tersebut.


Namun, Arrazy Hasyim dan istrinya, Eli Ermawati, telah mengikhlaskan kepergian anaknya yang begitu mendadak.


"Karena orang tua sudah mengikhlaskan, tidak menuntut siapa pun dalam kejadian tersebut, jadi sudah case closed," ujarnya, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.


Pihak orang tua korban menganggap peristiwa yang terjadi adalah musibah.


Sehingga, perkara yang menyebabkan kepergian anaknya tidak dilanjutkan.


Sosok Buya Arrazy


Bagi sebagian umat muslim, sosok Buya Arrazy masih terasa asing.


Berikut biodata Buya Arrazy atau profil Buya Arrazy, yang baru saja kehilangan putra tercinta akibat tertembak.


Melansir Wikipedia, Buya Arrazy merupakan ulama kondang berasal dari Sumatera Barat.


Ia lahir pada 21 April 1986 di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat.


Dia putra pasangan pasangan Nur Akmal bin Muhammad Nur dan Asni binti Sahar.


Pada 11 Juli 2010, Buya Arrazy menikahi Eli Ermawati MS dan telah dikaruniai tiga orang anak yaitu Hisyam Faqih Arrazy, Hushaim Shah Wali Arrazy dan Helena Nour Arrazy.


Buya Arrazy menamatkan Sekolah Dasar tahun 1998 dan MTsN tahun 2001 di Payakumbuh, Sumatra Barat.


Ia sempat masuk ke MAN 2 / MAKN Payakumbuh, tetapi pada tahun 2002 ia pindah ke MAN 1 Model Bukittinggi dan tamat pada tahun 2004.

Ustaz Arrazy DR. Arrazy Hasyim atau Buya Arrazy, baru saja berduka karena anaknya yang masih 3 tahun meninggal tertembak
Ustaz Arrazy DR. Arrazy Hasyim atau Buya Arrazy, baru saja berduka karena anaknya yang masih 3 tahun meninggal tertembak (tribunnews/ist)

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S-1 di dua tempat berbeda, yakni Ilmu Hadis di Darus-Sunnah International Institute for Hadith Science lulus tahun 2008 dan Jurusan Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah lulus tahun 2009.

Ia juga mengikuti pendidikan non-formal di Dawrat al-Tathqif al-Shar'i li al-'Ulūm al-Islāmīyah yang diadakan oleh Internationalize Zentrum Fur Islamiche Wissenschaften di Bogor dari tahun 2006 sampai 2008.

Pada 2009, setelah tamat S-1, ia melanjutkan pendidikan S-2 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada 2011.

Pada 2012, ia melanjutkan S-3 di jurusan dan universitas yang sama dan lulus tahun 2017.

Dai bergelar doktor ilmu akidah ini pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah, lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Ia juga merupakan Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah.

Sebelumnya, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).

Berikut karya tulis Buya Arrazy:


-Kritik Para Ulama Terhadap Konsep Teologi Ibn 'Arabî (2009)


-Teologi Ulama Tasawuf di Nusantara Abad ke-17 sampai ke-19 (2011)


- Teologi Muslim Puritan: Genealogi dan Ajaran Salafi (2017)


- Akidah Salaf Imam Al-Ṭaḥāwī (2020)


Kronologi Meninggalnya Anak Buya Arrazy


Mengutip Kompas.com, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tuban AKBP Darman menceritakan kronologi tewasnya anak Buya Arrazy.


Peristiwa ini, terjadi bermula ketika Buya Arrazy dan keluarganya berkunjung ke rumah mertua di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.


Saat itu, pengawal pribadi Buya Arrazy (M) hendak menunaikan shalat dzuhur.


Sebelum shalat, M yakin telah meletakkan senjata api yang dibawanya di tempat aman.


Ketika shalat, anak pertama Buya Arrazy berinisial H (5) mengambil senjata milik M untuk bermain bersama korban.


Naas, kejadian tak terduga terjadi, tiba-tiba peluru senjata api tersebut melesat ke arah sang adik.


Korban dikabarkan tewas di lokasi kejadian.

Sosok Hushaim Shah Wali Arrazy , anak Buya Arrazy yang tewas tertembak
Sosok Hushaim Shah Wali Arrazy , anak Buya Arrazy yang tewas tertembak (Tribunnews/ist, @ribathnouraniyahofficial)

"Senjata sudah ditaruh di tempat yang aman.


Tapi, namanya musibah dimanapun bisa terjadi," kata Darman.


Darman menyampaikan, kejadian ini terjadi murni karena kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.


"Telah terjadi kelalaian sehingga terjadi kecelakaan seorang anak laki-laki kecil putra salah satu ulama yang terjadi Kecamatan Palang, Tuban," kata Darman.


Kendati demikian, hingga kini polisi masih mendalami peristiwa tersebut.


"Kami sudah berkoordinasi untuk saudara M ini nanti akan ditindaklanjuti oleh satuan tugas mereka," sambung Darman.


Korban, lanjut Darman, telah dimakamkan oleh keluarga di Makam Islam Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.


Pada waktu pemakaman berlangsung, isak tangis mengiringi kepergian putra Buya Arrazy.


Anggota DPRD Tuban, Rofi’udin, mengatakan kejadian ini merupakan musibah bagi keluarga.


Rofi’udin berharap semoga pihak keluarga diberikan kekuatan lahir maupun batin, serta kesabaran dan ketabahan.


"Saya sebagai perwakilan keluarga minta kesaksian, kalau keponakan saya termasuk orang yang baik masih bersih dari dosa," ungkap Rofi’udin saat di rumah duka.

Buruan di klik gambarnya